Kabar pertama datang dari pulau Bali tepatnya di Desa Nyuh Tebel Kabupaten Karangasem. Kabar yang sangat menghebohkan dunia yaitu si Manusia Robot Iron Man'nya Bali Bapak Tawan. Pria 31 tahun ini yang bekerja sebagai tukang las di desanya hidup bersama dengan istri dan ketiga anaknya. Kejadian 6 bulan yang lalu hampir meluluh lantakkan kehidupannya yaitu ketika dia terserang stroke ringan yang membuat tangan kirinya tidak berfungsi lagi. Dengan keadaan yang sangat terjepit oleh situasi ekonomi yang susah karna anak masih kecil dan istri tidak bekerja maka Pak Tawanpun mencoba bangkit dari keterpurukan hidupnya itu. Setelah 4 bulan tangannya tidak bisa di gerakkan, maka diapun mencoba membuat rangkaian robot tangan berbekal sedikit keahliannya sewaktu masih bersekolah di SMK Denpasar. Perakitan dan berbagai uji coba yang sudah dilakukan selama 2 bulan, akhirnya mampu tercipta alat robot tangan yang sangat sederhana yang terbuat dari alat-alat bekas yang dia kumpulkan sewaktu menjadi pemulung. Adapun alat-alat sensor yang dipakai untuk ikat kepalanya, dia beli dari Online shop yang ada di amerika.
Setelah hampir seminggu kabar yang tersebar dengan sangat cepatnya, maka berbagai mediapun meliput kegiatan Tawan menggunakan tangan robotnya. Media lokal maupun manca negara sudah banyak yang memberitakannya bahkan meliput langsung di kediaman dang bengkel Tawan di Karangasem. Banyak terjadi pro kontra di masyarakat, ada yang percaya dan meyakinkan adapula yang mencela. Bapak Gubernur Bali pun sempat mengunjungi Tawan dan memberikan bantuan dana 50 juta rupiah seraya berjanji untuk membantu berbagai kendala yang dihadapi Tawan. Gubernur Bali juga berjanji membantu untuk mempatenkan temuannya setelah ada serangkaian tes yang akan dilakukan oleh para ahli. Banyak sudah tawaran demi tawaran yang datang kepada Tawan untuk dibuatkan Laboratorium salah satunya dari pemkab Karangasem.
Tidak sedikit netizen membully apa yang telah Tawan ciptakan tapi dengan santai tawan menjawab dengan diplomatis untuk tidak lagi memberitakannya karna dia tak butuh berita, yang dia mau hanya ingin menyambung hidup bersama keluarganya
Semoga saja dengan temuannya ini akan banyak membantu para penyandang disabilitas yang sangat membutuhkan alat seperti ini.
